Pemimpin Suriah Layak Disebut Penjahat Perang

Internasional / 29 February 2012

Kalangan Sendiri

Pemimpin Suriah Layak Disebut Penjahat Perang

daniel.tanamal Official Writer
4171

Aksi kekerasan dan angka korban tewas yang semakin tinggi di Suriah membuat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menegaskan bahwa presiden Bashar al-Assad, layak disebut sebagai penjahat perang.

Clinton mengatakan hal itu dalam menanggapi pertanyaan dari Senator Lindsey Graham. "Akan ada argumen dibuat bahwa dia akan masuk ke dalam kategori itu," kata Clinton yang juga menambahkan, bahwa penggunaan label seperti itu akan "membatasi pilihan untuk membujuk para pemimpin, mundur dari kekuasaan".

Pekan lalu Clinton menghadiri Konferensi "Sahabat Suriah", yaitu konferensi negara-negara Barat dan Arab di Tunis yang mendesak Assad untuk menghentikan tindakan keras kepada pemberontak. Aksi kekerasan itu telah berlangsung hampir setahun. Protes yang awalnya damai kini berubah menjadi pemberontakan bersenjata.

PBB pun telah menyatakan jumlah korban tewas akibat krisis di Suriah mencapai angka 7.500 sejak pasukan keamanan melancarkan serangan kepada para pembangkang Maret silam. Sebuah laporan pun memperlihatkan bahwa jumlah korban jiwa dapat terhitung 100 korban sipil perhari, termasuk didalamnya wanita dan anak.

Kini  UNHRC membahas sebuah laporan rahasia yang disampaikan ahli PBB bahwa ada daftar pejabat militer Suriah dan pemerintahan yang bisa diselidiki atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Presiden al-Assad termasuk salah satunnya yang masuk dalam daftar ini.

Tidak dengan cara represif dan dialogis saja yang harus dilakukan PBB untuk menangani problem kemanusiaan yang kini telah mencapai kulminasi di Suriah. Kita pun harus tergerak bahwa, ada sesama kita di Suriah disana yang terancam jiwanya oleh ketamakan kepentingan politisasi yang bergerak cepat disana.



 

 

Halaman :
1

Ikuti Kami